Loading...

Please wait...

Toggle Sidebar
Education

Waspada Banjir, Waspada Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue

2025-03-13
Waspada Banjir, Waspada Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue image

Banjir yang menyerang disebagian wilayah JABODETABEK tidak hanya berdampak pada kerusakan infrastruktur dan gangguan aktivitas sehari-hari, banjir juga meningkatkan risiko berbagai penyakit, salah satunya adalah Demam Dengue (Gejala Klinis Lebih Ringan)/Demam Berdarah Dengue (Gejala Klinis Lebih Berat). Nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi vektor penyakit ini, berkembang biak di genangan air yang sering terbentuk setelah banjir. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap demam berdarah selama dan setelah banjir.

 

 

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan resiko demam berdarah meningkat akibat bencana banjir:

1.       Genangan Air sebagai Tempat Bertelur

Air yang tergenang di puing-puing, sampah, atau wadah terbuka menjadi tempat ideal bagi nyamuk bertelur.

2.       Kelembapan Udara yang Tinggi

Udara lembap pasca-banjir mempercepat siklus hidup nyamuk.

3.       Menurunnya Kebersihan Lingkungan

Sampah yang terbawa banjir dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk.

4.       Kurangnya Upaya Pengendalian Nyamuk

Fokus utama pasca-banjir sering kali pada pemulihan infrastruktur, sehingga pengendalian nyamuk terabaikan.

 

Agar sahabat permata tepat dalam mengindentikasi penyakit demam berdarah, dr. Ferika Widya Utami, SpPD memberikan informasi beberapa gejala utama yang biasa diderita, seperti:

 

·         Demam tinggi mendadak (38-40°C)

·         Nyeri otot dan sendi (dikenal sebagai "breakbone fever")

·         Sakit kepala berat

·         Mual dan muntah

·         Muncul bintik merah di kulit

·         Pendarahan ringan (mimisan, gusi berdarah)

·         Penurunan trombosit yang bisa berujung pada syok jika tidak ditangani

·         Pencegahan Demam Berdarah di Musim Banjir

 

Sebagai pencegahan terpaparnya penyakit demam berdarah, sahabat permata bisa melakukan tindakan secara preventif yakni melakukan vaksinasi, vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem imun untuk mengenali dan melawan virus dengue jika seseorang terpapar di kemudian hari. Vaksin dengue umumnya diberikan kepada individu yang sudah pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya. Namun, beberapa jenis vaksin seperti Qdenga dapat diberikan kepada individu yang belum pernah terinfeksi. Di Indonesia, vaksin ini tersedia untuk anak-anak dan orang dewasa dalam rentang usia tertentu, dengan dosis yang diberikan secara bertahap sesuai anjuran dokter.

 

Meskipun vaksinasi dapat membantu mengurangi resiko infeksi dengue yang berat, langkah –langkah pencegahan lainnya tetap penting seperti:

 

1.       Menguras dan Membersihkan Genangan Air

Pastikan tidak ada tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk.

2.       Menutup Wadah Air

Tutup drum, ember, dan penampungan air lainnya agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

3.       Mengubur atau Mendaur Ulang Barang Bekas

Sampah yang dapat menampung air hujan harus dibuang atau didaur ulang dengan benar.

4.       Menggunakan Kelambu dan Obat Anti Nyamuk

Saat tidur atau beraktivitas di luar rumah, gunakan kelambu dan oleskan losion anti nyamuk.

5.       Fogging dan Larvasida

Jika kasus DBD meningkat, lakukan penyemprotan nyamuk dan taburkan larvasida di tempat-tempat berisiko.

6.       Menjaga Imunitas Tubuh

Konsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

 

Jadi, musibah banjir yang sahabat permata rasakan bukan hanya bencana lingkungan tetapi juga membawa dampak kesehatan serius, termasuk meningkatnya risiko demam berdarah. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit ini. Mari bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan demam berdarah di musim banjir.