Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap Tanggal 4 Februari merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan bagi para penyintas kanker di seluruh dunia. Pada tahun 2025-2027 ini World Cancer Day bertemakan United by Unique atau “Disatukan oleh Keunikan”. Setiap orang yang disertai dengan penyakit kanker/keganasan memiliki pengalaman dan cerita yang unik, dan itu menyatukan kita semua untuk menciptakan dunia yang baru dimana kita tidak hanya melihat langsung pada penyakitnya tetapi yang pertama adalah melihat ke dalam diri pribadi orang ini dahulu sebelum menjadi pasien.
Orang yang hidup dengan kanker tidak selalu merasa didengarkan, dilihat, atau dipahami. Mereka mungkin merasa terasing dan tidak bias bersuara di saat mereka juga sedang belajar menghadapi sistem kesehatan yang tidak familiar dan membingungkan, belum lagi menghadapi naik turunnya emosi dalam rangkaian pemeriksaan kesehatan, penegakkan diagnosis, perencanaan pengobatan, dan dalam pemulihan kanker. Pada hari Kanker Sedunia ini, mari kita bersama-sama menulis ulang perawatan kanker di masa depan yang mengutamakan kebutuhan masyarakat dan komunitas terlebih dahulu.
Begitu pula dengan kebutuhan nutrisi pada pasien keganasan yang sering sekali menghadapi tantangan unik dalam memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Perjuangan melawan penyakit ini seringkali disertai dengan perubahan metabolisme, penurunan nafsu makan, dan efek samping pengobatan yang dapat mengganggu asupan makanan. Untuk membantu pasien kanker dalam perjalanan mereka menuju pemulihan, sangat penting untuk memahami kebutuhan nutrisi mereka yang spesifik. Kebutuhan nutrisi pasien kanker dapat bervariasi tergantung pada jenis kanker, stadium penyakit, dan jenis pengobatan yang mereka terima. Selain itu, faktor-faktor pribadi seperti usia, berat badan, dan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya juga dapat memengaruhi persyaratan nutrisi mereka. Oleh karena itu sangat penting dilakukan skrining gizi untuk mendeteksi gangguan gizi di tahap awal dan selama pengobatan untuk mendeteksi adanya risiko malnutrisi.
Menjalani pola hidup sehat dan pemenuhan nutrisi untuk penderita kanker yang bergizi seimbang adalah beberapa langkah terbaik yang bisa dijalani oleh para pasien kanker untuk mendukung mereka dalam menjalani pengobatan.
Makronutrient seperti karbohidrat, protein, dan lemak, merupakan komponen penting dalam diet yang sehat. Mereka menyediakan energi, membangun dan memperbaiki jaringan, dan mendukung berbagai fungsi tubuh. Namun, kebutuhan makronutrien pasien kanker mungkin berbeda dari orang sehat. Sebagai contoh, pasien kanker mungkin membutuhkan lebih banyak protein untuk mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang terpengaruh oleh pengobatan. Mereka juga mungkin memerlukan lebih banyak kalori untuk mengimbangi kehilangan berat badan yang terkait dengan kanker atau efek samping pengobatan. Penting untuk bekerja sama dengan dokter Spesialis Gizi klinik (SpGK) untuk menentukan kebutuhan makronutrien yang tepat..
Mikronutrien, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh. Bagi pasien kanker, mikronutrien tertentu mungkin lebih penting karena membantu melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh pengobatan kanker.
Beberapa mikronutrien yang penting bagi pasien kanker meliputi:
· Vitamin C: Membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan.
· Vitamin D: Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel, serta mendukung sistem kekebalan
· tubuh.
· Vitamin E: Antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan.
· Selenium: Membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi kerusakan sel.
· Zink: Membantu memperbaiki jaringan dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Dalam beberapa kasus, dokter SpGK atau profesional kesehatan lainnya mungkin merekomendasikan suplemen untuk membantu memenuhi kebutuhan mikronutrien pasien kanker. Setiap jenis kanker memiliki kebutuhan nutrisi yang unik. Misalnya, pasien dengan kanker payudara mungkin perlu membatasi asupan lemak, sementara pasien dengan kanker kolorektal mungkin membutuhkan diet tinggi serat.
Jenis Kanker |
Rekomendasi Nutrisi |
Kanker Payudara
Kanker Kolorektal
Kanker Paru-paru |
Membatasi asupan lemak jenuh dan lemak trans, meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Meningkatkan konsumsi serat, mengurangi asupan daging merah dan daging olahan.
Meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran, mengurangi asupan alkohol dan stop rokok. |
Mengatasi Efek Samping Terkait Pengobatan
Pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan radioterapi, dapat menyebabkan berbagai efek samping yang memengaruhi asupan makanan. Mual, muntah, diare, konstipasi, dan perubahan rasa adalah efek samping umum yang dapat membuat makan menjadi tantangan.
Berikut adalah beberapa strategi untuk mengatasi efek samping terkait pengobatan:
· Makan dalam porsi kecil dan sering.
· Pilih makanan yang mudah dicerna.
· Hindari makanan berbau kuat.
· Minum banyak cairan.
Menjaga Mikrobioma Usus yang Sehat
Mikrobioma usus adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup di usus kita. Mikrobioma ini berperan penting dalam pencernaan, kekebalan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan. Pengobatan kanker dan perubahan pola makan dapat memengaruhi keseimbangan mikrobioma usus, yang dapat memengaruhi respons terhadap pengobatan dan kesejahteraan pasien.
Untuk menjaga kesehatan mikrobioma usus, pasien kanker dapat mengonsumsi makanan yang kaya prebiotic dan probiotik. Prebiotik adalah serat yang tidak dapat dicerna yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik dalam usus. Probiotik adalah bakteri hidup yang bermanfaat bagi tubuh. Makanan yang kaya prebiotic meliputi bawang putih, bawang merah, asparagus, dan pisang. Makanan yang kaya probiotik meliputi yogurt, kefir, kimchi, dan sauerkraut.
Strategi untuk Meningkatkan Nafsu Makan dan Mengatasi Kakeksia
Kakeksia adalah kehilangan berat badan yang tidak disengaja dan kelemahan otot yang terkait dengan kanker. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan metabolisme, penurunan nafsu makan, dan efek samping pengobatan.
Berikut adalah beberapa strategi untuk meningkatkan nafsu makan dan mengatasi kakeksia:
· Makan dalam porsi kecil dan sering.
· Pilih makanan yang kaya kalori dan protein.
· Minum minuman berkalori tinggi dan protein.
· Makan makanan yang disukai.
· Berbicara dengan dokter tentang suplemen yang dapat membantu meningkatkan nafsu makan.
Melibatkan Perawat dan Keluarga dalam Dukungan Nutrisi
Keluarga dan perawat dapat memainkan peran penting dalam mendukung kebutuhan nutrisi pasien kanker. Mereka dapat membantu dalam menyiapkan makanan sehat, mendorong pasien untuk makan, dan menyediakan lingkungan yang mendukung untuk makan. Keluarga dan perawat juga dapat membantu pasien kanker dalam mempelajari lebih lanjut tentang nutrisi, strategi untuk mengatasi efek samping terkait pengobatan, dan sumber daya yang tersedia untuk mendukung mereka.
Penting untuk melibatkan keluarga dan perawat dalam proses penyusunan rencana nutrisi untuk pasien kanker, dan memastikan bahwa mereka memahami peran penting mereka dalam mendukung kebutuhan nutrisi pasien.
"One size doesn't fit all nutrition"
Nutrisi yang disesuaikan secara individual atau personal memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan pasien kanker. Dengan memahami kebutuhan khusus mereka, mengatasi efek samping terkait pengobatan, dan mempromosikan kebiasaan makan yang sehat, kita dapat memberdayakan pasien kanker untuk menjalani kehidupan yang lebih berkualitas.
Penting untuk bekerja sama dengan dokter SpGK atau profesional kesehatan lainnya untuk mengembangkan rencana nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap pasien kanker. Dengan dukungan nutrisi yang tepat, pasien kanker dapat meningkatkan respons terhadap pengobatan, mengurangi efek samping, dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.