Loading...

Please wait...

Toggle Sidebar
Entertainment

Waspada Glaukoma: Si Pencuri Penglihatan Secara Diam-diam

2025-04-23
Waspada Glaukoma: Si Pencuri Penglihatan Secara Diam-diam image

Oleh: dr. Eko Parulian, Sp.M – Dokter Spesialis Mata RS. Permata Cibubur

Penglihatan adalah salah satu anugerah terbesar dalam hidup. Namun, ada satu penyakit mata yang sering datang tanpa gejala, dan perlahan-lahan mencuri penglihatan kita—glaukoma. Penyakit ini menjadi penyebab kebutaan permanen nomor dua di dunia, setelah katarak. Sayangnya kerusakan saraf mata akibat glaukoma tidak bisa disembuhkan, tapi dapat dikendalikan bila dideteksi sejak dini.

 

Apa Itu Glaukoma?

 

Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang merusak saraf optik, biasanya ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata (intraokular pressure/IOP). Saraf optik berperan penting menghubungkan mata ke otak, dan kerusakan permanennya menyebabkan penurunan fungsi penglihatan—bahkan kebutaan.

 

Mengapa Glaukoma Berbahaya?

 

Glaukoma dijuluki “si pencuri penglihatan” karena sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Penderita baru menyadari saat lapang pandang penglihatan sudah menyempit, seperti melihat dari dalam terowongan (tunnel vision), atau bahkan saat sudah kehilangan sebagian besar penglihatan.

 

Siapa Saja yang Berisiko?

 

Beberapa faktor risiko glaukoma meliputi:

 

* Usia di atas 40 tahun

* Riwayat keluarga dengan glaukoma

* Penderita diabetes, hipertensi, atau migrain kronis

* Pernah mengalami cedera mata

-Pemakaian obat kortikosteroid jangka panjang

 

Bagaimana Mencegah Glaukoma?

 

Meskipun tidak bisa dicegah sepenuhnya, deteksi dan pengelolaan dini adalah kunci untuk mencegah kebutaan akibat glaukoma. Berikut langkah-langkah pencegahannya:

1. Periksa mata secara rutin, terutama bagi yang berisiko.

Pemeriksaan tekanan bola mata dan pemeriksaan saraf optik penting dilakukan minimal 1 kali setahun.

2. Hidup sehat, dengan menjaga tekanan darah dan kadar gula tetap normal.

3. Lindungi mata dari cedera, terutama saat berolahraga atau bekerja di lingkungan berisiko.

4. Kenali gejalanya, seperti mata terasa tegang, pandangan menyempit, nyeri mata mendadak, atau melihat lingkaran pelangi di sekitar cahaya.

5. Ikuti pengobatan rutin jika Anda telah terdiagnosis. Obat tetes mata khusus glaukoma harus digunakan sesuai anjuran dokter.

 

Kesimpulan:

 

Glaukoma bukan penyakit mata biasa. Ia berkembang perlahan namun bisa berakhir tragis bila tidak ditangani. Jangan tunggu sampai penglihatan menurun. Periksa mata Anda secara berkala, terutama jika memiliki faktor risiko. Karena dengan penglihatan yang sehat, kita bisa terus melihat dunia dengan jelas dan penuh warna.