Loading...

Please wait...

Toggle Sidebar
Education

Memahami dan Mencegah Malnutrisi pada Orang Dewasa

2025-08-31
Memahami dan Mencegah Malnutrisi pada Orang Dewasa image

Memahami dan Mencegah Malnutrisi pada Orang Dewasa

Malnutrisi bukan hanya masalah yang eksklusif bagi anak-anak atau lansia; kenyataannya, orang dewasa dari segala usia, termasuk mereka yang berada di usia produktif, juga berisiko mengalaminya.    Diharapkan dengan pemahaman yang mendalam tentang kondisi malnutrisi ini, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif dan tepat sasaran untuk menjaga kesehatan optimal, mencegah komplikasi serius, dan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup.  

Apa Itu Malnutrisi?

Malnutrisi adalah kondisi ketidakseimbangan asupan nutrisi, baik kekurangan maupun kelebihan zat gizi yang diperlukan tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tidak hanya pada bayi atau anak-anak, namun termasuk orang dewasa yang tampak sehat dari luar. Malnutrisi bukan hanya tentang kurangnya makanan, tetapi juga tentang kualitas makanan yang dikonsumsi.

Jenis-jenis Malnutrisi:

Kekurangan gizi (under-nutrition) - terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup kalori, protein, atau nutrisi penting lainnya

Kelebihan gizi (over-nutrition) - terjadi ketika asupan kalori berlebih, seringkali menyebabkan obesitas

Malnutrisi mikronutrien - kekurangan vitamin dan mineral penting seperti zat besi, zinc, vitamin D, atau vitamin B1.

Mengapa orang dewasa bisa malnutrisi?

Penyebab Malnutrisi pada Orang Dewasa bisa dikarenakan:

  • Pola makan yang tidak seimbang.
  • Penyakit tertentu (misalnya kanker, diabetes, penyakit paru, atau usus).
  • Efek samping obat (mual, muntah, nafsu makan turun).
  • Gaya hidup sibuk, sering melewatkan makan.

·         Faktor sosial: kesepian, ekonomi terbatas, atau tidak bisa menyiapkan makanan sendiri

 

Malnutrisi sering tidak terdeteksi karena gejalanya berkembang secara perlahan. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi penurunan berat badan yang tidak direncanakan (lebih dari 5-10% dalam waktu 3-6 bulan), kehilangan massa otot, kulit kering dan bersisik, rambut rontok atau berubah warna, luka yang lama sembuh, serta gangguan konsentrasi dan mudah lelah. Pada kasus malnutrisi berupa kelebihan nutrisi, tanda yang muncul bisa berupa peningkatan berat badan yang signifikan, peningkatan lingkar pinggang, dan gejala metabolik seperti tekanan darah tinggi.

Waspada jika Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak direncanakan (lebih dari 5% dalam 3 bulan), selalu merasa lelah dan lemah, atau mengalami perubahan nafsu makan yang signifikan. Ini bisa menjadi tanda malnutrisi yang memerlukan perhatian medis. Perubahan mental juga sering terjadi pada kasus malnutrisi, termasuk penurunan mood, gejala depresi, dan gangguan tidur. Pada orang yang mengalami obesitas, gejala psikologis bisa meliputi rendahnya kepercayaan diri, kecemasan sosial, dan dalam beberapa kasus, gangguan citra tubuh.

Tanda-tanda malnutrisi:

  • Berat badan turun tanpa sebab jelas.
  • Mudah lelah, lemas, sering sakit.
  • Rambut rontok, kulit kering, atau sariawan berulang.
  • Luka sulit sembuh.

·         Pada kondisi tertentu: bengkak, gangguan pernapasan, bahkan depresi

Dampak Malnutrisi terhadap Kesehatan

Dampak malnutrisi pada orang dewasa sangat luas. Selain meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung, malnutrisi juga menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sehingga lebih mudah terserang infeksi, pemulihan setelah operasi jadi lebih lama, bahkan meningkatkan risiko kematian. Secara ekonomi, biaya pengobatan orang dengan malnutrisi juga bisa lebih mahal karena rawat inap lebih lama dan komplikasi lebih banyak. Pada aspek mental, kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan gangguan konsentrasi yang berpengaruh pada produktivitas kerja. Untuk jangka panjang, malnutrisi kronis dapat mempersingkat usia harapan hidup dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan. Malnutrisi yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi masalah kesehatan serius. Jika Anda mengalami penurunan berat badan tanpa sebab jelas, sering merasa lelah berlebihan, atau mengalami gejala lain yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan.

Mencegah dan Mengatasi Malnutrisi

Pencegahan malnutrisi pada orang dewasa memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan perubahan pola makan, aktivitas fisik, dan gaya hidup secara keseluruhan. Dengan langkah-langkah yang tepat, malnutrisi dapat dicegah dan diatasi secara efektif.

Panduan Pola Makan Seimbang

Menerapkan pola makan seimbang adalah langkah utama dalam mencegah malnutrisi. Di Indonesia, kita dapat mengacu pada pedoman "Isi Piringku" yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan. Pedoman ini menyarankan untuk mengisi setengah piring dengan buah dan sayuran, seperempat dengan protein, dan seperempat lagi dengan karbohidrat kompleks.

Penting untuk mengonsumsi makanan beragam yang mencakup semua kelompok nutrisi penting. Variasi warna pada buah dan sayuran yang dikonsumsi menunjukkan beragamnya nutrisi yang didapat. Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak jenuh, serta perbanyak konsumsi serat dan air putih. Perhatikan juga ukuran porsi makan. Makan dalam porsi kecil tapi sering (4-5 kali sehari) dapat membantu metabolisme bekerja lebih efektif dibandingkan dengan makan dalam porsi besar tapi jarang (1-2 kali sehari). Perhatikan tanda-tanda tubuh, jika berat badan turun drastis atau mudah Lelah, Jangan menunggu hingga parah segera periksakan diri ke dokter.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda mengalami penurunan berat badan  turun >3-5kg dalam 3–6 bulan tanpa alasan jelas, Nafsu makan menurun terus-menerus, mudah sakit dan luka sulit sembuh, ada penyakit kronis yang memengaruhi pola makan selalu merasa lelah meski sudah cukup istirahat, atau mengalami gejala pencernaan yang berkelanjutan seperti diare atau sembelit kronis.

Konsultasi rutin dengan dokter gizi atau ahli gizi juga direkomendasikan bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan pencernaan. Profesional kesehatan dapat membantu menyusun rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan kondisi kesehatan spesifik.

Ingatlah bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Dengan memahami kebutuhan nutrisi tubuh dan menerapkan pola makan seimbang, kita dapat mencegah malnutrisi dan menjaga kesehatan optimal dalam jangka panjang. Dukungan keluarga dan lingkungan sosial juga berperan penting dalam membantu seseorang mempertahankan pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Mengenali tanda-tanda sejak dini dan menjaga pola makan seimbang adalah kunci agar tubuh tetap kuat, cepat pulih saat sakit, dan terhindar dari komplikasi berbahaya.

"Kesehatan yang baik dimulai dengan nutrisi yang tepat. Jadikan pola makan seimbang sebagai investasi untuk masa depan yang lebih sehat.".

 

Malnutrition and undernutrition: causes, consequences, assessment and management,

Medicine,Volume 51, Issue 7,2023,