Skrining payudara adalah serangkaian pemeriksaan atau tes yang dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya masalah atau penyakit pada payudara, terutama kanker payudara, pada wanita yang tidak menunjukkan gejala. Tujuan utama dari skrining ini adalah untuk mendeteksi kanker payudara pada tahap awal, ketika pengobatan bisa lebih efektif dan peluang kesembuhannya lebih tinggi.
Skrining payudara biasanya dianjurkan untuk wanita yang berisiko lebih tinggi mengalami kanker payudara, terutama mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Namun, beberapa kelompok wanita dengan faktor risiko tertentu mungkin memerlukan skrining lebih awal atau lebih sering. Berikut adalah beberapa kelompok yang perlu menjalani skrining payudara:
- Wanita Berusia 40 Tahun ke Atas:
- Untuk wanita yang berusia 40 hingga 49 tahun, mammografi setiap dua tahun bisa membantu mendeteksi kanker payudara pada tahap awal.
- Untuk wanita berusia 50 tahun ke atas, skrining dengan mammografi biasanya dilakukan setiap dua tahun atau sesuai anjuran dokter.
- Wanita dengan Riwayat Keluarga Kanker Payudara:
- Wanita yang memiliki ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan yang pernah didiagnosis dengan kanker payudara lebih berisiko terkena kanker payudara. Skrining lebih awal atau pemeriksaan lanjutan mungkin disarankan.
- Wanita dengan Riwayat Penggunaan Terapi Hormon:
· Penggunaan terapi penggantian hormon (HRT) dalam jangka panjang, terutama yang menggabungkan estrogen dan progestin, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Skrining mungkin lebih sering diperlukan bagi wanita yang mengonsumsi terapi hormon tersebut.
- Wanita dengan Kanker Payudara Keluarga atau Riwayat Penyakit Kanker Lain:
· Wanita dengan riwayat kanker ovarium, kanker endometrium, atau kanker kolon dalam keluarga mungkin juga perlu skrining lebih awal.
Beberapa metode skrining payudara yang umum digunakan adalah:
- Mammografi: Pemeriksaan menggunakan sinar-X untuk mendeteksi perubahan atau kelainan pada jaringan payudara. Ini adalah metode skrining yang paling umum digunakan, terutama untuk wanita berusia di atas 40 tahun.
- Ultrasonografi (USG) Payudara: Pemeriksaan dengan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran dari jaringan payudara. USG sering digunakan sebagai pelengkap mammografi, terutama untuk wanita yang memiliki jaringan payudara yang padat atau untuk menilai kelainan yang ditemukan pada mammografi.
- Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI): Langkah awal yang dapat dilakukan oleh wanita untuk memeriksa adanya perubahan pada payudara, seperti benjolan atau perubahan bentuk. Namun, pemeriksaan ini tidak bisa menggantikan pemeriksaan medis profesional.
Jika Sahabat Permata merasa khawatir atau memiliki gejala, seperti benjolan di payudara atau perubahan bentuk payudara, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, meskipun Anda belum mencapai usia skrining yang direkomendasikan.