Pentingnya Papsmear untuk Pencegahan Kanker Serviks – dr. Belinda Thania Deslanthy

Kanker serviks atau yang dikenal dengan kanker mulut rahim merupakan kanker tersering urutan keempat yang terjadi pada wanita di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi papillomavirus (HPV) tipe 16 dan 18. Infeksi virus tersebut dapat ditularkan melalui kontak sesual.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang cukup banyak. Pada tahun 2018, kanker serviks dinobatkan sebagai kanker kedua terbanyak yang terjadi pada perempuan Indonesia. Laju kematian yang cukup tinggi sebesar 60% membuat kanker serviks merupakan kanker yang cukup membahayakan.

Kanker serviks dapat dicegah dengan beberapa cara. Pertama, melakukan vaksin HPV. Vaksin tersebut dapat diberikan pada perempuan dari mulai usia dasar. Hal ini bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh sehingga kekebalan tubuh spesifik melawan kanker serviks sudah efektif pada saat perempuan aktif secara seksual.

Kedua, pencegahan dapat dilakukan dengan cara tidak bergonta ganti  pasangan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko tertularnya virus HPV yang menyebabkan kanker serviks.

Ketiga, melakukan deteksi dini.  Umumnya kanker serviks tidak menimbulkan gejala pada stadium awal penyakit sehingga terkadang penderita datang pada saat kondisi stadium lanjutan. Pengobatan pada tahap awal tentunya mempunyai angka kesembuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengobatan pada tahap lanjutan. Oleh sebab itu pemeriksaan secara dini sangat penting untuk melihat adanya kelainan atau lesi pra-kanker.  Lesi pra kanker merupakan sel yang tidak normal dan berpotensi menjadi kanker  dalam beberapa tahun kedepan.

Pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan pemeriksaan papsmear. Pemeriksaan papsmear dapat dimulai pada saat perempuan berusia 30 tahun dan dapat diulang setiap lima hingga sepuluh tahun.

Pemeriksaan papsmear merupakan pemeriksaan yang sederhana dan aman bagi pasien. Dokter akan melakukan pemeriksaan pada mulut rahim. Selanjutnya, Dokter akan melakukan apusan pada mulut rahim menggunakan lidi kapas yang tentunya nyaman untuk pasien. Apusan tersebut akan diletakan pada gelas kaca objek dan dikirim kebagian laboratorium. Pemeriksaan dan pengambilan sampel dapat berlangsung cepat selama 30 – 45 menit. Pasien dapat berkonsultasi kembali bila hasil pemeriksaan papsmear sudah keluar. Bila ditemukan sel atau lesi pra kanker. Dokter akan melakukan pengobatan untuk menghilangkan sel-sel tersebut sehingga sel tersebut tidak mengakibatkan kanker serviks pada kemudian hari.

Jadi sahabat permata, sudah siap untuk cegah kanker serviks? Yuk ajak orang tersayang kita untuk ikut pemeriksaan papsmear!

Referensi:

  1. Cervical cancer. [2022] cited on 18 Jan 2023. Available from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cervical-cancer
  2. Agustiansyah P, Sanif R, Nurmaini S, Irfannuddin, Legiran. Epidemiology and Risk Factors for Cervical Cancer. Bioscientia Medicina. 2021
  3. What Should I Know About Screening?.[2022] cited on 18 Jan 2023. Available from https://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/screening.htm