Pemeriksaan IGRA Untuk Menegakkan Diagnosa Penyakit TBC
PEMERIKSAAN IGRA UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSA PENYAKIT TBC
APA ITU TUBERKULOSIS (TBC)?
- Tuberkulosis (Tuberculosis, disingkat TBc atau TB) merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan jika tidak segera ditangai.
- Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium Tuberculosis.
- Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, dan menyebarkan butiran ludah/droplet mereka melalui udara.
- Tuberkulosis pada umumnya menyerang paru-paru, akan tetapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
TBC dapat di kategorikan menjadi 2 yaitu:
- Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi multi sistemik yang paling umum, dimana paru-paru adalah lokasi yang paling umum untuk perkembangan penyakit Tuberkulosis.
Gejala-gejalanya antara lain berupa:
- Nyeri dada dan batuk berdahak yang berkepanjangan.
- Sekitar 25% penderita tidak menunjukkan gejala apapun (disebut asimptomatik).
- Penderita mengalami sedikit batuk darah.
- Sesak nafas.
- Nyeri dada.
- Kelelahan
- Penurunan berat badan.
- Kehilangan nafsu makan.
- Demam
- Berkeringat pada malam hari.
- Tuberkulosis Ekstra Paru
TB ekstra merupakan Tuberkulosis yang menyerang organ lain selain paru-paru, seperti: ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, saluran pencernaan, kulit, saluran kencing maupun selaput otak.
Tanda dan gejala TB ekstra paru pada umumnya bervariasi, bergantung bagian organ tubuh yang mengalami infeksi. Ciri utama yang biasa muncul adalah menurunnya kondisi fisik secara bertahap.
Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 20-25% kasus Tuberkulosis terjadi di luar paru, sehngga dapat dikategorikan sebagai TB ekstra paru.
FAKTOR-FAKTOR RISIKO TUBERKULOSIS
TBC bisa menginfeksi orang tanpa memandang usia maupun jenis kelamin. Namun, beberapa kondisi berikut bisa membuat seseorang lebih mudah terinfeksi bakteri M. Tuberculosis :
- Sistem imun lemah, seperti seseorang dengan HIV, diabetes melitus, dan malnutrisi.
- Kontak dengan pasien tuberkulosis, misalnya tenaga medis atau keluarga pasien.
- Tinggal di lingkungan dengan kebersihan dan sistem ventilasi yang buruk.
- Mengonsumsi alkohol berlebihan.
- Menggunakan obat terlarang.
- Riwayat perjalanan ke lokasi dengan kasus TB tinggi.
- Menjalani pengobatan kanker, seperti kemoterapi.
- Mengonsumsi obat-obatan untuk autoimun, seperti rheumatoid arthritis, penyakit Crohn, dan psoriasis.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan yang terus menerus menelan korban, saking ganasnya TB, penyakit ini menduduki posisi nomor 2 setelah HIV perihal penyebab kematian di dunia.
Salah satu cara mengurangi penyebaran TBc adalah penanganan dini. Hal ini lebih optimal bila dilakukan melalui pemeriksaan akurat dengan alat diagnostik di laboratorium.
Terdapat beberapa cara untuk mendeteksi TBc, yaitu:
- TST (Tuberculin Skin Test)
Tes ini dilakukan dengan memberikan protein TB atau antigen pada lapisan teratas kulit atau pada bagian dalam lengan atas. Jika terjadi infeksi bakteri TB atau Mycobacterium tuberculosis, kulit Anda akan bereaksi dengan memunculkan benjolan-benjolan merah dalam dua hari.
Sayangnya pemeriksaan TST bisa terpengaruh oleh adanya vaksin BCG. Maka dari itu hasil TST tidak spesifik untuk mendeteksi Laten Tuberculosis Infection atau LTBI.
- IGRA(Inteferon-Gamma Release Assay )
Pemeriksaan darah yang dapat mendeteksi penyakit Tuberkulosis (TB) dalam tubuh, baik Tuberkulosis Laten maupun Ekstra Paru.
IGRA bekerja dengan mengukur respon imunitas seluler atau sel T terhadap infeksi TB. Sel T atau sel darah putih seseorang yang terinfeksi bakteri TB akan melepaskan Interferon Gamma (IFN- ϒ) ketika bercampur dengan antigen.
Antigen berupa peptida spesifik Mycobacterium Tuberculosis, yaitu Early Secretory Antigenic Target-6 (ESAT-6) dan Culture Filtrate Protein-10 (CFP-10).
Pemeriksaan IGRA dengan hasil positif lebih akurat hingga 6 kali lipat dibandingkan TST atau Tuberculin Skin Test. Dengan sensitivitas >94,87% dan spesifisitas 95,48%
KEUNGGULAN PEMERIKSAAN IGRA (I-SPOT TB)
- Pengambilan sampel mudah, 1 kali pengambilan sampel darah.
- Hasil pengujian cepat (2-3 hari).
- Dapat mendeteksi adanya infeksi TB (TB Laten dan TB aktif).
- Pemeriksaan dapat digunakan untuk semua pasien, wanita hamil, anak-anak, termasuk pasien immunocompromised seperti pasien HIV/AIDS, hemodialysis dan transplantasi organ, sumsum tulang maupun stem cell.
- Tidak terpengaruh vaksin BCG. Hasil pengukuran spesifik dan kecil kemungkinan untuk hasil positif palsu.