Indonesia dikenal memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau dan hujan. Namun diantara keduanya, terdapat masa peralihan yang dikenal dengan pancaroba. Saat ini musim pancaroba di Indonesia terjadi sekitar pada bulan oktober hingga desember, dan Maret hingga Mei. Musim pancaroba juga memiliki dampak pada kesehatan karena adanya perubahan iklim, suhu dan cuaca lingkungan. Setidaknya hal-hal tersebut dapat menyebabkan dinamika pada kekebalan tubuh seseorang, bertambahnya jumlah virus dan bakteri serta kasus infeksi, serta instabilitas suhu.
Kekebalan tubuh seseorang sangat berperan terhadap terjadinya suatu penyakit pada individu. Salah satu penyakit yang sering kali muncul saat musim pancaroba berkaitan dengan alergi, seperti asma, rhinitis, dermatitis, dan konjunctivitis. Saat pancaroba, suhu dan kecepatan angin di lingkungan jadi tidak stabil, terkadang lebih dingin atau lebih panas dibandingkan sebelumnya, atau pun juga suhu yang tidak teratur. Hal ini diperberat dengan aktivitas fisik dimana udara yang masuk kedalam saluran napas tidak sempat distabilkan terlebih dahulu, kemudian menyebabkan iritasi pada mukosa di dinding-dinding saluran pernapasan sehingga mengalami peradangan. Cara mencegah terjadinya reaksi alergi yang berat adalah menjaga suhu sekitar tubuh anda dan tidak melakukan aktivitas terlalu berat, misalnya dengan menggunakan jaket saat bepergian di udara terbuka, minum air yang suhunya netral atau sedikit hangat, serta menggunakan masker saat aktivitas di luar ruangan.
Musim Pancaroba juga ditandai dengan meningkatkan kasus infeksi, baik kuman ataupun bakteri. Hal ini terjadi karena perubahan suhu dan kelembaban lingkungan mendukung perkembang biakan mikro organism ditambah dengan perubahan respon kekebalan tubuh individu. Beberapa infeksi yang meningkat dan perlu diwaspadai saat musim pancaroba adalah Demam Berdarah, Infeksi Saluran Napas Akut termasuk Pneumonia, dan Diare. Anda dapat melakukan tindakan pencegahan terhadap infeksi dengan menjaga higienitas diri dan lingkungan anda, rajin melakukan enam langkah cara cuci tangan dengan benar, memakai masker saat berpergian, menjaga asupan makanan dan minuman yang bergizi, serta mengkonsumsi suplementasi vitamin.
Selain itu, perubahan suhu, khususnya dingin, pada musim Pancaroba juga dapat menyebabkan spasme atau kram pada pembuluh-pembuluh darah kecil sehingga menyebabkan gejala seperti penyempitan. Bila hal ini terjadi pada pembuluh-pembuluh darah di daerah kepala, dapat memicu timbulnya nyeri kepala primer, khususnya migrain, serta nyeri sendi (arthritis). Hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan adalah dengan selalu menjaga suhu tubuh tetap hangat dengan menggunakan jaket, tidak terlalu lama di ruangan dingin dan ber-AC, menggunakan air hangat untuk mandi, serta menghindari konsumsi makanan dan minuman yang terlalu dingin.
Musim Pancaroba akan selalu terjadi di Indonesia disaat peralihan antara musim kemarau dan hujan. Perubahan kondisi lingkungan pada periode ini juga berdampak pada kesehatan seseorang. Oleh karena itu selalu persiapkan hari-hari anda dengan baik sebelum melakukan aktivitas dan menjaga kebersihan serta kesehatan lingkungan keluarga anda.
by dr. Yudistira Salwarahmadhan
General Practitioner of Permata Cibubur Hospital
Back