Email : marketing@rspermatacibubur.com | Informasi : 021 28671144 | Buka 24 Jam

Rumah Sakit Permata Cibubur
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • VISI MISI
  • INFORMASI
    • DOKTER KITA
    • JADWAL DOKTER
    • PROMO KITA
    • BERITA
    • INDIKATOR MUTU
  • KONTAK
  • LAYANAN KAMI
    • INSTALASI GAWAT DARURAT
    • RAWAT JALAN
    • RAWAT INAP
    • HOME VISIT
    • FARMASI
    • LABORATORIUM
    • BANK DARAH
    • SENAM HAMIL
    • CAFE & BAKERY
    • LAYANAN UNGGULAN
  • DRIVE THRU PCR
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • VISI MISI
  • INFORMASI
    • DOKTER KITA
    • JADWAL DOKTER
    • PROMO KITA
    • BERITA
    • INDIKATOR MUTU
  • KONTAK
  • LAYANAN KAMI
    • INSTALASI GAWAT DARURAT
    • RAWAT JALAN
    • RAWAT INAP
    • HOME VISIT
    • FARMASI
    • LABORATORIUM
    • BANK DARAH
    • SENAM HAMIL
    • CAFE & BAKERY
    • LAYANAN UNGGULAN
  • DRIVE THRU PCR

Artikel

November 19, 2018

URTIKARIA

dr julia

Urtikaria dalam bahasa awam dikenal dengan istilah biduran atau kaligata. Dikatakan mengalami urtikaria bila pasien mengalami kelainan kulit berupa bentol disertai warna kemerahan dan terasa gatal, dan umumnya dalam 24 jam hilang dengan sendirinya tanpa bantuan obat.  Bentol dapat berukuran kecil seperti akibat gigitan nyamuk atau semut, atau dapat berukuran besar berpulau-pulau. Urtikaria dapat terjadi dibagian manapun dipermukaan kulit tubuh kita, dapat hanya satu bagian atau beberapa bagian tubuh, atau bahkan meluas keseluruh tubuh.

 

Bila urtikaria terjadi di sekitar mata, bibir, atau genitalia (kemaluan), maka gambaran klinis dapat berlebihan yaitu bengkak atau sembab, yang sering kali menakutkan pasien. Gambaran klinis ini  kita sebut sebagai angioedema. Kasus angioedema dapat hilang kurang dari 24 jam, walau beberapa kasus dijumpai bertahan lebih dari 24 jam. Pada kasus angioedema yang berat dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan. Bila hal ini terjadi, maka ini adalah kasus emergensi (gawat darurat).

 

Hampir semua orang pernah melihat atau bahkan mengalami urtikaria paling tidak sekali dalam hidupnya; contoh yang paling mudah adalah bentol-bentol karena gigitan nyamuk atau semut.

 

Urtikaria umumnya muncul sebagai akibat dari reaksi alergi, walau banyak juga penyebab non-alergi. Apa yang kita lihat sebagai urtikaria pada permukaan kulit adalah akibat histamin. Histamin adalah substansi yang dikeluarkan atau dilepaskan dari dalam sel-sel di lapisan kulit kita yang menyebabkan kebocoran pada pipa-pipa pembuluh darah kapiler. Karenanya kita lihat di permukaan kulit sebagai “bentol” dan “kemerahan”. Lepasnya histamine dari sel karena adanya pencetus yang menyebabkan pecahnya sel penyimpan histamin ini.

 

Hampir semua organ dan jaringan tubuh kita memiliki histamine dalam keadaan terikat dan in-aktif, di dalam sel-sel tertentu. Banyak sel yang mengandung histamin, salah satunya adalah sel mast yang banyak berperan dalam proses terjadinya alergi. Sel mast banyak ditemukan pada bagian tubuh yang terpapar dengan lingkungan luar, seperti kulit, lapisan mukosa mata, mukosa hidung, mukosa saluran napas, dan mukosa saluran cerna.

 

Penyebab urtikaria umumnya adalah reaksi alergi karena makanan, atau obat-obatan. Untuk mencari penyebab pasti dari urtikaria memang cukup sulit.

 

Urtikaria dibedakan menjadi dua berdasarkan lama dan frekuensi serangan urtikaria, yaitu urtikaria akut dan kronik. Dikatakan urtikaria akut bila urtikarianya berlangsung kurang dari 6 minggu tanpa memperdulikan jumlah frekuensi serangan urtikarianya. Dikatakan urtikaria kronik bila frekuensi serangan urtikaria minimal 2x  seminggu dan telah berlangsung selama minimal 6 minggu. Pembagian ini akan berdampak pada penatalaksanaan urtikaria pada pasien.

 

Urtikaria akut terjadi dalam beberapa menit hingga 2 jam setelah kontak dengan penyebab; umumnya setelah menelan makanan atau obat-obatan. Makanan yang umumnya menyebabkan urtikaria pada anak adalah susu, telur, dan kacang tanah. Sedang pada dewasa sering kali karena makanan laut (seafood), beberapa karena kacang-kacangan, dan telur. Makanan segar (fresh food) lebih sering menjadi penyebab disbanding makanan matang (cooked food). Sedangkan strawberry, zat aditif makanan, dan pengawet dapat juga menjadi pencetu surtikaria namun lewat jalur “non-alergi”.

 

Hampir semua obat, baik yang diresepkan atau dijual bebas dapat menjadi penyebab urtikaria, semisal antibiotika, obat turun panas, obat penahan rasa sakit (pain killer), obat penenang, obat anti kejang, antasida, vitamin, suplemen, obat tetes mata, obat tetes telinga, laksatif (obat pencahar), jamu, dan lain-lain.

 

Urtikaria akut dapat pula disebabkan karena infeksi atau bahkan karena mengoleskan bahan-bahan kimia tertentu pada kulit. Urtikaria karena bahan-bahan kontaktan disebut urtikaria kontak. Banyak kasus infeksi dapat menyebabkan urtikaria. Infeksi saluran napas atas merupakan penyebab urtikaria yang paling umum pada anak-anak. Demikian pula infeksi virus sering kali menjadi pemicu urtikaria. Penyebab lain urtikaria akut adalah gigitan serangga, penyakit internal, tekanan, dingin, dan panas sinar matahari.

 

Penyebab urtikaria kronik lebih sulit diidentifikasi, karena penyebabnya adalah sesuatu yang terus menerus menyertai pasien yang umumnya tidak disadari sehingga memicu urtikaria lebih dari 6 minggu. Bedakan pada urtikaria akut, umumnya penyebabnya datang atau menghampiri pasien secara insidental, semisal pada penyebab obat-obatan, pasien mengkomsumsi obat tertentu incidental karena penyakit yang diderita. Demikian pula pada makanan sebagai penyebab.

 

Penyebab urtikaria kronik sebagian besar ( 50% ) tidak diketahui atau disebuti dipotik. Separuh kasus urtikaria kronik idiopatik adalah urtikaria autoimun, yaitu urtikaria yang disebabkan oleh adanya auto antibodi di permukaan sel mast. Penyebab urtikaria kronik lainnya adalah urtikaria fisis ( 35% ), dan selebihnya urtikaria akibat penyakit sistemik ( infeksi, autoimun, keganasan ), urtikaria vaskulitis, dan sebagian kecil karena zat aditif dalam makanan (asam benzoate dan pewarna azo ).  Beberapa penelitian pernah melaporkan faktor menstruasi dan stress psikologis sebagai penyebab urtikaria kronik.

 

Urtikaria fisis yaitu dermografisme ( urtikaria karena goresan dan garukan, sehingga timbul gambaran klinis urtikaria dengan pola sesuai alur goresan atau garukan ), urtikaria karena tekanan, dingin, panas, kolinergik ( karena keringat ), solar ( karena panas sinar matahari ), urtikaria karena aktivitas atau olahraga, dan urtikaria karena getaran suara. Urtikaria fisis biasanya muncul dalam 10 menit setelah stimulus penyebab, dan menghilang dalam 1 jam.

 

Urtikaria karena penyakit sistemik antara lain karena infeksi, autoimun, dan keganasan. Infeksi meliputi infeksi kronik hepatitis B, hepatitis C, herpes simpleks, sinusitis, parasit intestinal ( cacingan ), infeksi jamur Candida, dan infeksi Helicobacter pylori. Penyakit autoimun yang sering kali dihubungkan dengan munculnya urtikaria adalah lupus eritematosussistemik, krioglobulinemia, artritisrematoidjuvenilis, dan penyakit tiroidautoimun. Hanya sedikit yang melaporkan bahwa urtikaria kronik merupakan salah satu tanda adanya keganasan yang tersembunyi.

 

 

PENGOBATAN URTIKARIA

 

Pengobatan urtikaria yang terbaik adalah menemukan dan menghindari penyebab. Obat antihistamin dapat mengatasi urtikaria dan bekerja paling baik bila diminum dengan jadwal rutin dan teratur. Banyak jenis antihistamin yang tersedia. Tidak ada satupun antihistamin yang dapat bekerja efektif pada semua kasus pasien dengan urtikaria. Dermatologist akan memberikan kombinasi antihistamin bila diperlukan. Pada kasus-kasus berat bisa saja diperlukan injeksi adrenalin ( epinefrin ). Kortison juga sering kali digunakan untuk kasus-kasus berat ( misalnya angioedema ), dengan pemberian jangka pendek. Beberapa kasus membutuhkan obat antiinflamasi dan obat-obat penekan system imun. Biasanya obat antiinflamasi digunakan bila pasien tidak berespons terhadap pengobatan antihistamin.

 

 

Back

Article by admin marketing

Previous StoryASMA
Next StoryKLARIFIKASI PENJUALAN RS PERMATA CIBUBUR

Related Articles

  • upload web
    Bekerja Tidak Menjadi Kendala dalam Memberikan ASI bagi Sang Buah Hati
  • artikel dr.ivan
    Lindungi Janin dari Stres Selama Kehamilan Oleh dr. Stephanus Putra Nurdin

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Recent Posts

  • KLARIFIKASI Berita Penjualan Rumah Sakit Permata Cibubur October 16, 2020
  • Live IG RS Permata Cibubur September 9, 2020
  • Webinar via Zoom RS Permata Cibubur September 9, 2020
  • Kegiatan Pembagian Hewan Qurban 1441 H August 4, 2020
  • Bekerja Tidak Menjadi Kendala dalam Memberikan ASI bagi Sang Buah Hati July 1, 2020

Recent Comments

  • HVAC Repair Near Me on Medical Check Up (MCU) bersama TK ABC KIDS
  • Heating Repair Near Me on Apa OSTEOARTHRITIS itu?
  • Dede Padget on RS Permata Cibubur mengadakan kegiatan Donor Darah Bersama PMI Depok

Archive

  • October 2020 (1)
  • September 2020 (2)
  • August 2020 (1)
  • July 2020 (1)
  • May 2020 (5)
  • April 2020 (1)
  • March 2020 (5)
  • February 2020 (6)
  • January 2020 (9)
  • December 2019 (6)
  • November 2019 (7)
  • October 2019 (14)
  • September 2019 (1)
  • August 2019 (5)
  • July 2019 (3)
  • June 2019 (2)
  • May 2019 (2)
  • April 2019 (4)
  • March 2019 (11)
  • January 2019 (5)
  • December 2018 (11)
  • November 2018 (8)
  • October 2018 (9)
  • September 2018 (9)
  • August 2018 (2)
  • July 2018 (2)
  • June 2018 (4)
  • May 2018 (9)
  • April 2018 (5)
  • March 2018 (12)
  • February 2018 (8)
  • January 2018 (1)
  • September 2017 (2)
  • May 2017 (1)
  • April 2017 (1)
  • March 2017 (2)

Categories Dropdown

Copyright ©2017 Rumah Sakit Permata Cibubur