Batuk pada anak merupakan keluhan sehari-hari dan sering menjadi keluhan utama bagi para orang tua untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit. Karena minimnya pengetahuan orang tua terhadap batuk, hal ini pun menjadi alasan dan menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua untuk mengajak anaknya pergi ke dokter. Namun sebagai orang tua pun perlu memahami bahwa tidak semua gejala batuk pada anak perlu dilakukan pengobatan dan ada yang dapat orang tua lakukan dirumah. Lalu sebenarnya apakah definisi batuk dan mengapa tubuh mengalami batuk serta jenis batuk apakah yang membahayakan bagi tubuh anak ?
Definisi Batuk
Batuk merupakan respon fisiologis pada tubuh sebagai mekanisme pertahanan di saluran napas untuk mengeluarkan zat serta benda asing yang sifatnya iritan. Batuk dapat berupa gerakan volunter/ disengaja ataupun tidak disengaja. Mekanisme yang terjadi ketika batuk melibatkan berbagai saraf sepanjang saluran napas mulai dari tenggorokan hingga cabang terkecil saluran napas di paru-paru, bahkan pada rongga paru-paru dan jantung.
Batuk pada anak pada umumnya merupakan suatu hal yang wajar justru batuk merupakan mekanisme reflexs yang sifatnya protektif dimana faktanya anak pada saat konsisi normal bisa terkena batuk dengan mudah. Namun demikian, jika batuk yang disertai gejala-gejala lain/ gejala yang berat, seperti infeksi saluran napas dan iritasi berat dapat menyebabkan gangguan pada tubuh anak dan menghambat aktivitas anak.
Durasi dan Klasifikasi Batuk
Durasi batuk menjadi penentuan klasifikasi yang terdapat pada jenis batuk tersebut. Berdasarkan durasinya batuk dibagi menjadi dua. Pertama, Batuk Akut artinya batuk yang kuang dari 2 minggu dan kedua, Batuk Kronis, merupakan batuk 2 minggu atau lebih.
Berdasarkan klasifikasinya, batuk dibagi menjadi 3 karakteristik. Pertama, Batuk Kering, sering disebabkan akibat iritasi di saluran napas atau peradangan diluar saluran napas. Hal ini merupakan gejala awal penyakit saluran napas seperti Otitis/ Infeksi telinga. Kedua, Batuk Basah, atau sering disebut juga dengan Batuk Berdahak, gejala lanjutan penyakit, infeksi bakteri, fibrosis kistik, asma, pneumonia, bronkiektasis, dan sebagainya. Ketiga, Paroksismal atau Batuk sangat berat, Pertussis ( akibat Virus atau Jamur ).
Penyebab Batuk
Batuk dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti infeksi, alergi, asma, refluks asam lambung, zat-zat kimia dan iritan, hingga efek samping obat-obatan. Sebagian besar batuk akut terhadap anak pada umumnya disebabkan oleh gejala infeksi saluran napas akut atau ISPA. ISPA sendiri sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus dan akan membaik dengan sendirinya oleh respon sistem imun tubuh. Secara umum batuk akut tidak menjadi masalah dalam terapi dan faktanya, 35-40% anak usia sekolah dapat mengalami batuk yang masih berlanjut/terus menerus hingga 10 hari setelah mengalami ISPA, Sementara 10% anak pra-sekolah mengalami batuk hingga 25 hari setelah ISPA.
Segera periksakan anak anda ke dokter jika :
- Batuk disertai gejala lainnya, khususnya demam tinggi, nyeri dada dan mutah-muntah
- Batuk berdahak kental dan disertai perubahan warna kuning kehijauan. Dahak yang bening dan relatif cair merupakan dahak yang wajar.
- Batuk disertai darah
- Batuk kronis
- Batuk yang disertai kesulitan bernapas atau bunyi napas tidak wajar.
Batuk merupakan sesuatu yang wajar dan justru merupakan respon pertahanan tubuh, namun demikian pada beberapa kondisi batuk perlu penanganan lebih lanjut oleh dokter. Ada berbagai hal yang dapat anda berikan jika anak mengalami batuk sebelum ke dokter. Segera periksakan anak anda ke dokter jika anda merasa bahwa batuk anak anda sangat berat dan memiliki komplikasi.
Back