Diare adalah buang air besar yang lebih sering dan dengan konsistensi yang lebih encer dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam satu hari). Secara klinis penyebab diare disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit. Virus Rotavirus merupakan penyebab utama (70%) diare pada anak.
Dengan mengetahui diare yang Anda alami, dokter akan lebih mudah dan tepat dalam menentukan penyebab sekaligus menangani penyakit tersebut. Diare yang sering terjadi dimasyarakat dan berdasarkan lamanya, diare dapat digolongkan menjadi 3 macam diare. Yaitu, Diare Akut, Diare Persisten ( berlanjut ) dan Diare Kronis.
Diare akut adalah diare dengan konsistensi cair karena infeksi yang berlangsung kurang dari 14 hari. Diare persisten dan diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan melalui tinja dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berupa dehidrasi, asidosis metabolik, hipokalemia, hiponatremia, hipernatremia, dan hipoglikemia. Hal itu disebabkan karena usus kehilangan kemampuan untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya.
Cara menilai derajat dehidrasi dan tanda klinis diare dibagi menjadi tiga:
- Diare tanpa tanda dehidrasi
Diare ini merupakan dimana penderitanya dalam keadaan diare tanpa tanda dehidrasi, buang air kecil masih seperti biasa. Bagi penderita diare semacam ini dapat diberikan oralit 50-100 ml setiap diare (untuk anak <1 tahun), 100-200 ml (untuk anak >1 tahun) dan ASI tetap diteruskan.
- Diare dengan dehidrasi ringan-sedang
Pada dehidrasi ringan-sedang anak tampak kehausan, buang air kecil mulai berkurang, kekenyalan kulit menurun, mata terlihat cekung & bibir kering. Pada keadaan seperti ini, anak harus diberikan cairan rehidrasi dibawah tenaga medis, sehingga anak perlu dibawa ke Rumah Sakit.
- Diare dengan dehidrasi berat
Sedangkan dehidrasi berat, gejala terlihat seperti dehidrasi ringan sedang, ditambah terlihat napas yang cepat dan dalam, sangat lemas, kesadaran menurun, denyut nadi cepat & kekenyalan kulit sangat berkurang. Ketika kondisi seperti ini anak harus dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan cairan rehidrasi melalui infus.
Untuk diare akut dengan dehidrasi dan indikasi khusus, diperlukan pemeriksaan penunjang medis. Prinsip tata laksana diare akut adalah rehidrasi oral atau parenteral sesuai derajat dehidrasi, dukungan nutrisi untuk mencegah gangguan gizi, pemberian obat/antibiotik atas indikasi dan edukasi orangtua. Pada disentri diberikanan antibiotik secara empiris sesuai dengan hasil uji resistensi lokal.
Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Angka kejadian diare pada balita sebesar 2-6 episode per anak balita per tahun. Sekitar 5% diare akut akan berkembang menjadi diare persisten. Kurang lebih sekitar 10% anak dengan diare disertai dengan dehidrasi/kekurangan cairan. Bayi dan anak yang lebih kecil, lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan dengan anak yang lebih besar dan dewasa. Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi merupakan hal penting dalam penanganan diare pada anak.
Hello my friend! I wish to say that this post is awesome, nice written and include almost all vital infos. I’d like to see extra posts like this.
http://www.zortilonrel.com/