Email : marketing@rspermatacibubur.com | Informasi : 021 28671144 | Buka 24 Jam

Rumah Sakit Permata Cibubur
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • VISI MISI
  • INFORMASI
    • DOKTER KITA
    • JADWAL DOKTER
    • PROMO KITA
    • BERITA
    • INDIKATOR MUTU
  • KONTAK
  • LAYANAN KAMI
    • INSTALASI GAWAT DARURAT
    • RAWAT JALAN
    • RAWAT INAP
    • HOME VISIT
    • FARMASI
    • LABORATORIUM
    • BANK DARAH
    • SENAM HAMIL
    • CAFE & BAKERY
    • LAYANAN UNGGULAN
  • DRIVE THRU PCR
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • VISI MISI
  • INFORMASI
    • DOKTER KITA
    • JADWAL DOKTER
    • PROMO KITA
    • BERITA
    • INDIKATOR MUTU
  • KONTAK
  • LAYANAN KAMI
    • INSTALASI GAWAT DARURAT
    • RAWAT JALAN
    • RAWAT INAP
    • HOME VISIT
    • FARMASI
    • LABORATORIUM
    • BANK DARAH
    • SENAM HAMIL
    • CAFE & BAKERY
    • LAYANAN UNGGULAN
  • DRIVE THRU PCR

Kesehatan

April 6, 2017

Perlahan tapi Pasti, Glaukoma Merenggut Nikmat Penglihatan di Kemudian Hari

Tak bergejala, tak banyak bicara, penyakit yang satu ini dikenal sebagai pencuri penglihatan nomor wahid dengan menggorogoti lapang pandang tanpa disadari.  Bak memandang dari dalam terowongan, ya itulah keluhan khas seseorang yang telah memiliki glaukoma menahun. Luas lapang pandang berkurang jauh, seluruh sisi penglihatan menghilang dan hanya menyisakan bagian tengah saja. Alhasil pasien tersebut merasa ibarat melihat dunia dari sebuah teropong sempit. Hal tersebut menyebabkan sang pasien kerap menyenggol benda-benda di sekitarnya atau tersandung karena tidak terlihat olehnya.   Glaukoma merupakan penyebab utama dari kebutaan di dunia. Diperkirakan sekitar 60 juta di dunia memiliki glaukoma. Sekitar 2 dari 3 penderita glaukoma terdapat di benua Asia, diikuti dengan Afrika dengan jumlah kedua terbanyak. Diperkirakan jumlah penderita glaukoma akan meningkat hingga 18% pada tahun 2020 dan 74% pada tahun 2040. Tantangan glaukoma begitu besar sehingga diperlukan kewaspadaan dan pemahaman yang kuat terhadap ancaman yang satu ini.  Pahami apa itu glaukoma? Pada dasarnya, glaukoma merupakan penyakit yang menyebabkan kerusakan pada saraf penglihatan yang berada di sisi belakang bola mata. Bola mata merupakan suatu organ menyerupai bola yang terdiri atas banyak lapisan, salah satunya adalah retina, lapisan tersebut terdiri atas sel-sel penerima stimulus cahaya dimana setiap selnya terhubung dengan “kabel” yang berjalan menuju pintu keluar di belakang bola mata dalam bentuk sekumpulan serabut saraf yang berperan dalam menghantarkan stimulus tersebut ke otak. Sekumpulan “kabel” tersebut dikenal sebagai nervus optikus atau saraf penglihatan.  Penelitian-penelitian yang dilakukan hingga saat ini menunjukkan bahwa tekanan di dalam bola mata (tekanan intra okuler/TIO) berperan penting dalam proses kerusakan nervus optikus. Tekanan tersebut menekan ke segala arah, termasuk ke daerah tempat keluarnya sekumpulan berkas saraf penglihatan. Semakin tinggi TIO semakin besar kerusakan yang terjadi pada serabut saraf.  Namun tidak semua glaukoma disertai dengan peningkatan TIO. Kelompok glaukoma yang satu ini memang yang lebih lihai mencuri penglihatan kita. Tanpa peningkatan TIO, glaukoma ini nyaris tanpa gejala dan baru diketahui setelah luas lapang pandang jauh berkurang. Glaukoma sudah mulai menggorogoti meski tanpa gejala, tanpa nyeri dan bahkan tanpa adanya gangguan penglihatan. Penyakit tersebut dapat melibatkan salah satu mata atau keduanya.  Apa yang bisa kita lakukan? Mau tidak mau seseorang harus ekstra waspada terhadap glaukoma dengan melakukan deteksi dini, khususnya bagi masyarakat yang memiliki risiko tinggi. Beberapa faktor risiko glaukoma antara lain[a]: •    Usia lanjut •    Riwayat glaukoma pada keluarga •    Miopia tinggi (sulit melihat jauh sehingga memerlukan kacamata minus) •    Tekanan darah tinggi dan diabetes •    Merokok Terdapat berbagai macam pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi glaukoma, antara lain tes lapang pandang, funduskopi, dan tonometri. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk menilai luas lapang pandang, kondisi serabut saraf penglihatan dan TIO seseorang. Pemeriksaan tersebut tergolong sederhana dan banyak tersedia di berbagai institusi pelayanan kesehatan. Dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi, penyakit ini dapat dideteksi lebih awal dan terapi pencegahan dapat diberikan sejak dini sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya glaukoma sampai separuhnya.  Begitu besar ancaman yang diberikan oleh si tangan panjang penglihatan ini. Namun, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga ke tanah. Selihai-lihainya glaukom

 

 

Back

Article by admin marketing

Previous StoryHealth Talk dengan tema “Pubertas” kepada Siswa Siswi dan Orang tua Kelas 5 SD Sekolah Al Azhar Syifa Budi
Next StoryCara Berpuasa Aman pengidap Diabetes Melitus

Related Articles

  • upload web
    Bekerja Tidak Menjadi Kendala dalam Memberikan ASI bagi Sang Buah Hati
  • dr. Ivan web
    Pemberdayaan Pikiran Positif meningkatkan Sistem Daya Tahan Tubuh Oleh dr. Stephanus Putra Nurdin

Leave your comment Cancel Reply

(will not be shared)

Recent Posts

  • KLARIFIKASI Berita Penjualan Rumah Sakit Permata Cibubur October 16, 2020
  • Live IG RS Permata Cibubur September 9, 2020
  • Webinar via Zoom RS Permata Cibubur September 9, 2020
  • Kegiatan Pembagian Hewan Qurban 1441 H August 4, 2020
  • Bekerja Tidak Menjadi Kendala dalam Memberikan ASI bagi Sang Buah Hati July 1, 2020

Recent Comments

  • rapid cnc machining on Health Talk kali ini dilakukan di Teruna Muda School dengan Tema Kesehatan “Virus Corona” yang dibawakan oleh dr. Kun Yuliastuti.
  • 먹튀검증 on Pentingnya ASI untuk si buah hati
  • Guerin Green on Kunjungan Dinkes Bekasi untuk Ecpose Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Permata Cibubur

Archive

  • October 2020 (1)
  • September 2020 (2)
  • August 2020 (1)
  • July 2020 (1)
  • May 2020 (5)
  • April 2020 (1)
  • March 2020 (5)
  • February 2020 (6)
  • January 2020 (9)
  • December 2019 (6)
  • November 2019 (7)
  • October 2019 (14)
  • September 2019 (1)
  • August 2019 (5)
  • July 2019 (3)
  • June 2019 (2)
  • May 2019 (2)
  • April 2019 (4)
  • March 2019 (11)
  • January 2019 (5)
  • December 2018 (11)
  • November 2018 (8)
  • October 2018 (9)
  • September 2018 (9)
  • August 2018 (2)
  • July 2018 (2)
  • June 2018 (4)
  • May 2018 (9)
  • April 2018 (5)
  • March 2018 (12)
  • February 2018 (8)
  • January 2018 (1)
  • September 2017 (2)
  • May 2017 (1)
  • April 2017 (1)
  • March 2017 (2)

Categories Dropdown

Copyright ©2017 Rumah Sakit Permata Cibubur